Langsung ke konten utama

Puisi Gombal


Karang mengeras karena air..
Batu melunak karena air..
Namun hatiku luluh bukan karena air..
apakah kamu penjual air..
Eh tau gak apa yang membuatku sayanggg banget sama kamu..
Karena kamu udah nyuri hatiku..
Harusnya kamu kupenjarain lo..
Tapi kamu mau gak masuk dalam penajara cintaku..
Bulan itu bulet indah kalau diliat dari kejauhan..
tapi kamu.. gak kayak dia..
Kamu selalu indah walau sedang tak terlihat..
Sayang.. kamu tau gak kalau sayap burung patah satu itu gak bisa terbang..
kayaknya sayap cintaku ada di kamu deh..
Aku lagi gak bisa terbang ni, gara gara mikirin kamu..
Aku tau coklan itu manis..
Tapi aku lebih milih kamu dari pada coklat..
Bunga itu gak seindah jilbabmu lo..
*kata pertama, mengawali sms mungkin hehe.
Eh.. semalem kok kunang-kunang gak ada semua ya.
Pantesan gelappp banget..
tapi pas kamu datang, hatiku jadi terang..
pantesan.. kunang-kunangnya lari ke kamu semua si..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu

apakah  kehidupan ini bisa hidup tanpa kata “kamu”.. apakah keindahan ini bisa nampak tanpa kata “kamu”.. apakah bahagia ini juga bisa ada tanpa “kamu”.. dan apakah juga hati ini akan bersandar tanpa kata “kamu”.. sungguh aku ingin itu terjadi.. “kamu” sebuah kata yang tak pantas lagi ada disini.. “kamu” yang udah tak lagi indah di lisan ini.. “kamu” yang tak lagi unik dalam pikiran ini.. dan “kamu” yang tak lagi sejuk sa’at hati ini mengingini.. apakah kamu sebaik yang ada dalam fikiran ini.. “kamu” indah saat aku mencari “kamu” nyaman saat aku didampingi.. dan kamu, kamu, kamu, kamu.. sa’at sedang jatuh dan menunggu.. hanya “kamu”.. ah masa bodoh dengan kamu.. yang aku tau, aku sedikit bahagia karenamu.. tak lebih menyenangkan dari berada di bawah awan kelabu.. taukah engkau maksudku.. Aku  mencintaimu.

Hatiku Saat Kau Tiada

Mlam mrajut   sepi … Sunyi hati brslimut kelam… Qu trpaku dlam ksendirian… Rindukan kau yg tak disisi… Seorang insan kini tlah pergi… Namun rindu tak juga pudar… Hati ini seakan… Tak ingin melepasmu.. Walau hanya sesaat… Apalagi tuk slama’y… Namamu slalu ada… Di hati… Namun… Gelisah menderahku… Hati ini brontak… Agar bisa brtemu denganmu… Wahai asa ku….

Mimpiku

Terbangun aku dari tidurku Yang bermimpikan dirimu Dirimu yang kini tak lagi bersamaku Mengapa? Rasa ini kembali datang Setelah sekian lama ku buang jauh Sampah bagiku jika ku memikirkanmu Namun, mengapa? Aku selalu bermimpikan dirimu Aku telah berjanji pada diriku untuk tak memikirkanmu lagi Tapi, mengapa semakin sulit aku melupakanmu? Sampah, kau sampah! Yang seharusnya ku buang! Tapi mengapa kau selalu menjadi bunga tidurku?