Langsung ke konten utama

Penantian Yang Berujung Duka


berpuluh-puluh purnama yang telah berlalu……
berlalu menghantarkan nostalgia biru kedalam salju yang kelam
lilin-lilin harapnku nyaris padam
ditelapak tangan alunan puisi asmara telah hilang dalam pendengaran
memaksa perjalanan cinta kita harus berhenti dipersimpangan
kitapun kembali bertanya…..
siapakah gerangan yang menodahi kesucian ini
gelombang pasang dan surut menjilat-jilat dipergelangan kaki
ketika kita berdua bangkit dalam suraman sutra cinta dikampung yang sepih dan gelisah
kemana lagi aku pergi membawa luka dihati ini
gejolak hatiku selalu dilanda penderitaan
diriku yang tak pernah mendapat kebahagiaan hidup
liku-liku dalam hidupku yang tak kunjung berakhir
harapan demi harapan tetap menghanyut mengakhiri langkahku yang tak pasti
sekilas kupandang kau lepaskan untuk mengakhiri pertemuan kita
kau tuangkan sebening harapanku untuk mengawali perpisaahn kita
rasanya kuingin mati saja tapi belum tiba ajalnya
menganyut nyawaku ingin kuteriak tapi aku tak mampu
biarlah kutelan sendiri menerima kepahitan hidup ini
garis vertikal yang menghubungkan engkau dan aku tiba-tiba hancur berantakan
akibat kemauan dan pendirianmu yang begitu kasar dan kejam
namun semuanya itu aku terima dari fase awal untuk menghadapi yang berikutnya sebagai pegangan hidupku dalam dunia cinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu

apakah  kehidupan ini bisa hidup tanpa kata “kamu”.. apakah keindahan ini bisa nampak tanpa kata “kamu”.. apakah bahagia ini juga bisa ada tanpa “kamu”.. dan apakah juga hati ini akan bersandar tanpa kata “kamu”.. sungguh aku ingin itu terjadi.. “kamu” sebuah kata yang tak pantas lagi ada disini.. “kamu” yang udah tak lagi indah di lisan ini.. “kamu” yang tak lagi unik dalam pikiran ini.. dan “kamu” yang tak lagi sejuk sa’at hati ini mengingini.. apakah kamu sebaik yang ada dalam fikiran ini.. “kamu” indah saat aku mencari “kamu” nyaman saat aku didampingi.. dan kamu, kamu, kamu, kamu.. sa’at sedang jatuh dan menunggu.. hanya “kamu”.. ah masa bodoh dengan kamu.. yang aku tau, aku sedikit bahagia karenamu.. tak lebih menyenangkan dari berada di bawah awan kelabu.. taukah engkau maksudku.. Aku  mencintaimu.

Hatiku Saat Kau Tiada

Mlam mrajut   sepi … Sunyi hati brslimut kelam… Qu trpaku dlam ksendirian… Rindukan kau yg tak disisi… Seorang insan kini tlah pergi… Namun rindu tak juga pudar… Hati ini seakan… Tak ingin melepasmu.. Walau hanya sesaat… Apalagi tuk slama’y… Namamu slalu ada… Di hati… Namun… Gelisah menderahku… Hati ini brontak… Agar bisa brtemu denganmu… Wahai asa ku….
Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut. Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terd